Migrasi ke eSIM Tak Wajib, Ini Kelebihan Dan Cara Beralih

Migrasi ke eSIM Tak Wajib, Ini Kelebihan Dan Cara Beralih

wearesupreme.com – Migrasi ke eSIM ditegaskan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria bersifat opsional. Dimana pemerintah tidak mewajibkan pengguna beralih dari SIM fisik ke eSIM. “Ini hanya opsi tambahan, bukan kewajiban,” jelas Nezar di Kantor Kemenkominfo.

“Baca juga : Gunung Marapi Erupsi, Abu Vulkanik Capai 800 Meter”

eSIM menawarkan sistem keamanan lebih canggih daripada SIM konvensional. Teknologi ini dapat mengurangi risiko kebocoran data dan penipuan digital. Pemerintah sedang menyusun aturan teknis bersama operator seluler.

Keunggulan utama eSIM terletak pada proses verifikasi yang ketat. Sistem ini memerlukan autentikasi biometrik seperti pengenalan wajah. Fitur ini mempersulit penyalahgunaan identitas pelanggan.

Kemenkominfo berkoordinasi dengan Dukcapil dan BSSN untuk pengamanan data. Kerja sama ini bertujuan mencegah kebocoran data biometrik. Pemerintah juga mengantisipasi potensi cloning eSIM.

“Kami sedang bahas mekanisme pencegahan cloning dengan operator,” ujar Nezar. Langkah ini penting untuk melindungi konsumen dari penyalahgunaan. eSIM cocok untuk perangkat modern yang mendukung teknologi terbaru.

Manfaat eSIM:

  1. Keamanan lebih tinggi dengan verifikasi biometrik
  2. Mengurangi risiko penipuan dan scamming
  3. Tidak perlu khawatir kehilangan kartu fisik
  4. Proses aktivasi lebih praktis

Yang Perlu Diketahui:

  • Migrasi ke eSIM bersifat sukarela
  • Operator sedang menyiapkan infrastruktur pendukung
  • Pemerintah menjamin keamanan data pengguna
  • Tidak ada paksaan untuk beralih dari SIM fisik

“Baca juga : Uang Palsu Rp10 Juta Masuk Kotak Amal Masjid Istiqlal”

Nezar menekankan kebijakan ini bertujuan meningkatkan ekosistem digital. Pemerintah ingin memberi opsi teknologi terbaik bagi masyarakat. Pengguna dapat memilih tetap pakai SIM fisik atau beralih ke eSIM.